Menjejak Kemegahan Gedung Pancasila
SETIAP tahun bangsa Indonesia selalu merayakan hari Pancasila di tanggal 1 Juni. Momen ini pun dimanfaatkan untuk mengingat nilai-nilai perjuangan untuk mengukuhkan ideologi yang menjadi landasan bangsa Tanah Air.
Mari kita menapak tilas perumusan Pancasila di Gedung Pancasila yang berlokasi di Kementrian Luar Negeri, Jakarta Pusat. Saat kaki menginjakan kaki, terlihat para staff tengah sibuk menata tempat untuk persiapan upacara hari Pancasila.
Manfaatkan waktu untuk keliling gedung, sebab tak semua orang bisa memasuki gedung bekas peninggalan zaman Belanda ini. Dari pelataran udara sangat sejuk sekali, dan menenangkan dari taman rerumputan, dan kolam air mancur.
Pilar-pilar tinggi begitu bersih, dan masih kokoh terlihat bak masuk ke dalam istana di Yunani. Setelah pintu utama, Anda akan melihat jejak-jejak perjuangan Soekarno, dan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) di tahun 1945 ketika menyiapkan landasan untuk negara.
Labirin ini, Anda bisa melihat dengan mendalam keadaan sekitar, dan bagaimana perubahan-perubahan yang dilakukan ketika kemerdekaan Republik Indonesia di tahun tersebut. Jejak itu pun tertulis di atas surat-surat bertuliskan tangan.
Kemudian, berlanjut ke ruangan sebelah kiri, di sini adalah sebuah ruangan besar yang memiliki ornamen emas pada dindingnya. Kaca besar yang antik pun menjadi hiasan di dalam gedung tersebut membuat bayangan mengenai sejarah gedung terulang, di sinilah gedung yang dulunya bekas DPR Belanda Volksvraad pernah berdiri seiring diresmikannya gedung di tahun 1918 sebagai tempat pemerintahan Belanda bergerak.
Bangunan yang menghabiskan dana 20 ribu gulden saat itu memang sangat megah dan mewah. Kursi-kursi zaman dulu pun masih terlihat rapih tersusun dan kokoh. Di sini juga ada meja panjang yang dulunya digunakan untuk rapat BPUPK.
Begitu pun dengan sisi ruangan di sebelah kanan, di mana suasana kolonial begitu terasa dari gaya neo klasik di atap-atap. Begitu menawan, dan membuat hati enggan meninggalkan lokasi ini. Kekaguman pun tertoreh dari penataan benda-benda antik di setiap sudut ruangan.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke ruangan besar yang dulunya menjadi tempat Sidang Pertama BPUPK, memang suasana seperti di pengadilan, di mana kedua sisi ada pagar kayu yang biasa ditemukan di balai sidang. Namun, kini sudah banyak bendera dari negara-negara yang pernah berkunjung tersimpan dan terjajar rapih.
Barulah di tengah ruangan, terdapat sebuah burung Garuda Pancasila yang begitu besar, dengan lambang-lambang dasar negara. Di sebelah kanan, ada butir-butir pancasila yang diletakkan, untuk membuat bangsa ini selalu ingat akan nilainya.
Perjuangan Indonesia memang penuh perjuangan. Dengan idologi Pancasila, Tanah Air bisa berdiri kokoh dan hidup harmonis berdampingan meski berbeda agama. Untuk mengingatkan kembali berikut isi dari 5 butir Pancasila:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia sumber:okezone