Kenali Sejarah Masjid Soekarno di Rusia
SELAMA ini Rusia terkenal dengan negara komunis yang kebanyakan penduduknya masih belum bisa menerima Islam masuk ke negara mereka. Namun, siapa sangka jika di sana ada Masjid Biru di St. Petersburg, Rusia yang memiliki kaitan erat dengan Presiden Republik Indonesia, Soekarno lho.
Semenjak kekuasaan Komunis Uni Soviet, hampir seluruh masjid dan gereja di Rusia ditutup. Termasuk Masjid Biru yang sebenarnya sudah dibangun sejak tahun 1913 dan terbesar di Eropa. Saat itu masjid tersebut dialihfungsikan menjadi gudang.
Lalu, di tahun 1956, Presiden Soekarno yang kala itu menyambangi Rusia berniat ingin salat dan melihat Masjid Biru. Namun, oleh pasukan Uni Soviet tidak diizinkan dan diminta melakukan ibadah salat di hotel tempatnya menginap di kawasan St Petersburg.
Bukan, Soekarno namanya kalau tidak jago berdiplomasi. Sebelum kembali ke Indonesia dia meminta pada Pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Khrushchev, untuk mengembalikan fungsi masjid itu. Dalam hitungan hari, masjid itu pun kembali jadi tempat ibadah.
Masjid Biru dibangun atas izin Tsar Nikolai II tahun 1907. Arsiteknya Nikolai Vasilyev membangun Masjid dengan sangat indah. Dia memberi ornamen berwarna toska pada kubahnya. Inilah yang membuatnya disebut Masjid Biru.
Masjid dibuka tahun 1913 dan saat itu menjadi masjid terbesar di Eropa atas bantuan dari penyumbang dana terbesar, yakni Emir Bukhara Said Abdoul Ahad. Masjid Biru memiliki menara setinggi 46 meter dengan luas kubah sebesar 39 meter di mana bisa mengakomodir sekira 5.000 umat di tahun 1940 dan 1956.
Setelah masjid dikembalikan ke komunitas muslim kota tersebut, dan uniknya setiap hari khotbah Jumat, ada banyak ceramah yang menggunakan bahasa Tatar dan Rusia yang menerangkat ayat-ayat Alquran, dan juga Hadis Nabi Muhammad SAW.okezone