Merasakan Banten Zaman Old di Zaman Now
Bagi warga Provinsi Banten dan wisatawan lokal atau manca, eks Pendopo Gubernuran Banten yang menjadi Gedung Museum Negeri Banten pada 2015 merupakan media perantara untuk merasakan Banteng zaman old pada zaman now.
Sejumlah benda bersejarah dipamerkan dalam gedung tersebut bersamaan dengan koleksi dari Museum Nasional. Berdasarkan dokumen Kajian Perencanaan Pengelolaan Museum Negeri Provinsi Banten (2008-2009), ada dua pertimbangan utama yang menjadi fondasi bagi museum tersebut.
Pertimbangan karena Provinsi Banten memiliki sumber daya daerah yang sangat beragam, baik potensi alam, sosial, maupun budaya. Dengan keragaman potensi tersebut, koleksi museum tidak hanya fokus pada satu disiplin ilmu atau cabang pengetahuan.
Pertimbangan kedua didasarkan pada pendekatan periodisasi waktu. Banyak benda alam dan budaya peninggalan yang terdapat di Provinsi Banten memiliki nilai kelampauan yang menarik untuk dibuka ke ruang publik agar lebih banyak yang mengetahui dan menelitinya lebih lanjut.
Sebagian koleksi Museum Negeri Banten saat ini berasal dari koleksi Museum Krakatau Carita yang telah diserahterimakan pengelolaannya kepada Museum Negeri Banten pada April 2010. Kehadiran museum di tengah pusat Ibu Kota Provinsi Banten ini tentu saja patut mendapatkan apresiasi positif sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengomunikasikan kekayaan alam dan budaya Banten kepada publik.
Dengan lokasi museum yang cukup strategis, Museum Negeri Banten bisa menjadi salah satu objek baru bagi wisatawan untuk mengenal lebih dekat khazanah sosial budaya Banten melalui berbagai koleksi yang dipajang pihak museum.
Kabid Kebudayaan Provinsi Banten Ujang Rapiudin menjelaskan, Museum Negeri Banten tengah dibenahi dan ditata ulang agar lebih nyaman dan bernilai edukasi tinggi. Selain penambahan koleksi, Museum Negeri Banten juga akan dikembangkan menjadi salah satu museum dengan konsep digital.
“Digitalisasi ini tidak untuk menghilangkan benda-benda bersejarah berharga yang kini kita miliki, tapi hanya untuk menambah daya tarik agar lebih atraktif dan pengunjung bisa mempelajari lebih dalam sejarah yang ada di Provinsi Banten,” ujarnya.
Konsep digital yang akan dikembangkan lebih ditekankan kepada visualisasi benda kepurbakalaan dan situs-situs cagar budaya yang ada di Provinsi Banten. “Situs-situs ini sangat luas dan itu tidak bisa kita simpan dimuseumkan makanya kita akan buat digital,” ucapnya.
Museum Negeri Banten dibangun sebagai wahana edukasi bagi masyarakat Banten untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan yang dimiliki Provinsi Banten. Menurut Ujang, Museum Banten ke depannya akan lebih dimaksimalkan fungsi, tata letak, dan koleksinya.
Selain itu juga berbagai fasilitas pendukung lain tengah dipersiapkan Pemerintah Provinsi Banten. “Sekarang, kita sedang melakukan rehabilitasi dan penataan bangunan di beberapa bagian dan sebentar lagi selesai,” katanya.sindonews