partnership with agoda

Saturday, September 30, 2017

5 Fakta Unik Masjid Cipari di Garut yang Mirip Gereja

Kalau kamu sedang jalan-jalan ke kota Garut, cocok deh mampir sebentar ke daerah Cipari. Di salah satu sudut kabupatennya kamu dapat menemukan Masjid Cipari atau Masjid Asyuro yang ramai banget saat bulan Ramadan tiba.

Toleransi antar suku dan umat beragama adalah ciri khas dari Indonesia. Hal ini yang ternyata jadi pemandangan utama dari Masjid Cipari yang terletak di Kampung Cipari, Desa Sukarasa, Kabupaten Garut.

Jika kamu lihat bentuknya, Masjid Cipari memiliki konstruksi bangunan ala art deco. Hasilnya, jika dipandang, Masjid Cipari mirip banget seperti sebuah gereja tua dengan menara sebagai kubahnya.

SALAH SATU YANG TERTUA
Jika dilihat dari struktur bangunannya, Masjid Cipari terlihat cukup tua. Maklum, masjid ini mulai dibangun pada 1895 di atas tanah kompleks pesantren. Namun, pengerjaannya baru selesai di tahun 1934 usai diambil alih oleh seorang tokoh agama, K.H. Yusuf Taudziri. Alhasil, hingga saat ini, Masjid Cipari menjadi salah satu yang tertua di Kabupaten Garut.

MENGANUT GAYA EROPA
Memiliki cukup banyak sekat sebagai ventilasi udara, Masjid Cipari punya ciri khas tersendiri. Saat dibangun, para konstruktor setuju untuk menggunakan gaya art deco yang berasal dari Perancis. Nggak heran, bentuknya mirip gereja. Dengan ukuran 30 x 70 meter, Masjid Cipari berdiri di atas tanah seluas 2 hektar dengan menara setinggi 20 meter yang berfungsi sebagai kubah masjid. Nah, jika kamu liat dari samping, Masjid Cipari juga terlihat seperti bangunan perkantoran ala kolonial Belanda.

DALAMNYA NILAI SEJARAH
Ide pertama kali pembangunan Masjid Cipari datang dari K.H. Yusuf Tauzirie. Tapi, yang menjadi perancang dari masjid ini adalah R.M. Abikusno Tjokrosuyoso yang merupakan keponakan dari pahlawan nasional, H.O.S Tjokroaminoto. Saat diresmikan oleh sang paman pun, Masjid Cipari ini sempat dijadikan lokasi pertemuan tokoh PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia) dan tokoh PNI (Partai Nasional Indonesia) berunding soal kemerdekaan Indonesia.

BENTENG PERTAHANAN
Lantaran sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, Masjid Cipari ini pun sempat menjadi benteng pertahanan warga Garut. Jika musuh menyerang, warga berbondong-bondong untuk mengungsi ke Masjid Cipari sambil menunggu pertempuran surut. Nggak heran, kamu bisa menemukan banyak sekali bekas peluru yang bersarang di dinding-dinding masjid.

PERTAHANKAN CIRI KHAS
Usianya sudah sangat tua bagi sebuah bangunan. Akan tetapi, Masjid Cipari masih mempertahankan banyak sekali ciri khasnya. Selain menara kubah yang menjulang tinggi di angkasa, pintu masuknya masih asli banget! Jika biasanya masjid memiliki pintu dengan sistem buka tutup ke depan, masjid ini cukup unik, yakni meiliki pintu geser dari kayu yang cukup khas di zaman kolonial Belanda.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors