partnership with agoda

Saturday, May 6, 2017

Malioboro Kawasan Legendaris di Yogyakarta, Dulu dan Sekarang

TRAVELLING ke Yogyakarta belum lengkap rasanya jika Kamu tidak melipir ke Malioboro. Suasananya sejak lama menarik perhatian wisatawan dan kini kawasan ramah pejalan kaki itu banyak berubah.

Sudah lama tak menginjakkan kaki di Yogyakarta, rupanya banyak perubahannya. Kamu tetap wajib mampir ke Malioboro untuk berbelanja benda-benda khas atau hanya sekedar foto dan melepas rindu di sana.

Yogyakarta is never ending Asia. Julukan itu melekat di benak wisatawan, dengan segala fasilitas kotanya yang kini semakin nyaman.

Saat melipir ke Malioboro, Kamu tak akan lagi menjumpai pedagang yang menjajakan oleh-oleh di sembarang tempat. Mulai dari gantungan kuncing, tas, sandal, baju batik, dan aksesoris pajangan yang unik dijual di sana.

Jika dulu di sela-sela gang, dipadati pedagang makanan yang berjejer tak rapi, kini tak ada lagi. Malioboro tampak semakin luas dan tak berbau polusi yang mengganggu pernapasan.

Bahkan, di kawasan Malioboro, banyak juga pertokoan modern seperti Batik Mirota dan House Of Raminten yang diburu wisatawan. Belum lagi ada Mal Malioboro yang bisa menjadi tempat untuk melepas lelah sejenak.

Begitu juga dengan kawasan parkir kendaraan untuk Kamu yang membawa kendaraan sendiri. Dari jarak 100 meter menyeberangi Malioboro, Kamu sudah mendapatkan lokasi parkir yang nyaman.

Di bagian sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro saat ini sangat rapi dan tak lekang memikat wisatawan. Dari ujung dekat Stasiun Tugu hingga kawasan Monumen Serangan 1 Maret 1945, Kamu tetap nyaman berjalan kaki, sembari menikmati pemandangan sekitar. 

Tak cuma berjalan kaki, Kamu juga dapat naik becak atau andong yang sejak dulu sudah ada. Wah, seru kan? 
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors