partnership with agoda

Sunday, April 2, 2017

Mengenal Kerajaan Sejarah di Istana Pagaruyung

SINGGAHLAH ke Sumatera Barat (Sumbar). Para pelancong bakal mendapat banyak pilihan destinasi wisata. Tak semata kemolekan pemandangan alam dan budaya, kawasan ini juga menyimpan banyak titik wisata sejarah.

Khusus untuk obyek wisata sejarah, Sumbar tidak terlepas dari sejarah kerajaan-kerajaan besar di Indonesia. Salah satu situs budaya yang menarik untuk dikunjungi adalah Istana Baso Pagaruyung. Bangunan yang lebih dikenal dengan nama Istana Pagaruyung ini terletak di kota Batusangkar, Sumbar.

Dari Kota Bukittinggi, Istana Pagaruyung bisa ditempuh selama 1,5 jam berkendara. Memasuki wilayah Batusangkar, panorama cantik bisa dinikmati sepanjang perjalanan.

Tiba di lokasi, terlihat bangunan berbentuk rumah gadang khas minang yang sangat mewah. Pelatarannya sangat luas menambah kesan megah.

Istana Pagaruyung yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istana Pagaruyung yang asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali, namun kembali terbakar tahun 1966.

Proses pembangunan kembali Istano Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27 Desember 1976 oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Harun Zain. Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, tetapi di lokasi baru di sebelah selatannya. Pada akhir 1970-an, istana ini telah bisa dikunjungi oleh umum.

Sayangnya, pada 27 Februari 2007, Istana Pagaruyung mengalami kembali kebakaran hebat akibat petir yang menyambar di puncak istana. Akibatnya, bangunan tiga tingkat ini hangus terbakar. Menurut situs minangtourism.com, sebagian dokumen peninggalan serta kain-kain hiasan ikut terbakar. Diperkirakan, hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut sekarang disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Harta pusaka Kerajaan Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Silinduang Bulan, 2 kilometer dari Istano Basa.

Sementara itu, biaya pendirian kembali istana ini diperkirakan lebih dari Rp 20 miliar. Kini bangunan Istana Pagaruyung sudah berdiri sempurna setelah perbaikan. Bangunan ini memancarkan simbol kemewahan, bahawa tanah minang ini adalah tanah yang megah dan kaya raya.*beritasatu

Related Posts:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors

22,968