partnership with agoda

Saturday, November 5, 2016

Lokasi Baru Untuk Menikmati Keindahan Sunrise di Pegunungan Dieng

Travelers, kali ini Pegipegi akan mengajak kalian jalan-jalan ke Jawa Tengah, tepatnya ke Pegunungan Dieng. Selain dikenal luas berkat gugusan candi yang tersebar di beberapa titik Pegunungan Dieng dan Telaga Warna yang indah, ada pesona lain yang sayang untuk dilewatkan ketika kita mengunjungi lokasi berhawa dingin ini.

Ya, kalian bisa menikmati indahnya suasana alam saat matahari terbit di Pegunungan Dieng, dan ini telah menjadi salah satu ciri khas Pegunungan Dieng yang tak dapat ditemukan di lokasi wisata lainnya. Biasanya sih Bukit Sikunir dan Prau yang termasuk dalam wilayah Pegunungan Dieng menjadi lokasi utama untuk menonton sunrise. Akan tetapi, masyarakat setempat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Dieng mengklaim telah menemukan spot baru yang lebih oke untuk menikmati matahari terbit.

Spot baru itu bernama Bukit Pangonan, yaitu sebuah lokasi yang biasa digunakan penduduk setempat untuk menggembalakan kuda mereka. Di bukit ini terdapat sebuah savanna yang sangat luas bernama Telaga Sumurup. Di tengahnya ada sebatang pohon cemeti yang dipercaya masyarakat sekitar mengandung aura mistis. Kamu juga bisa menemukan tanaman endemik purwaceng, yaitu semacam ginseng lokal yang tidak bisa kamu temui di tempat lain.

Bukan hanya melihat matahari yang baru saja bangun tidur, di spot ini kamu juga bisa melihat keindahan Telaga Nirwana. Telaga ini konon merupakan telaga dimana seorang tokoh pewayangan berwujud kera bernama Hanoman membasuh mukanya dan berubah menjadi manusia. Kamu juga bisa melihat salah satu dari kelompok Candi Pegunungan Dieng, yaitu Candi Arjuna, dan dijamin bakal betah berlama-lama memandangi keindahan suasana alam sekitar.

Hanya saja, kata Hadi, jalan menuju Bukit Pangonan cukup menanjak dan kendaraan tidak diperbolehkan berseliweran di tempat ini. Hal ini karena Bukit Pangonan merupakan lahan konservasi alam yang berada dalam pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah. Namun, jangan khawatir. Kalau kalian tak ingin kelelahan mendaki bukit, kalian bisa menyewa kuda dari penduduk setempat dengan harga terjangkau.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari BKSDA Jawa Tengah, Endi Suryo mengakui, Telaga Sumurup tertutup untuk kegiatan yang berpotensi merusak kelestarian cagar alam. Kegiatan penelitian dan wisata diperbolehkan asal para pengunjung berjalan kaki, serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah larangan mengambil gambar, baik dalam bentuk foto maupun video di Telaga Sumurup. Pihak BKSDA Jawa Tengah memberlakukan peraturan ini untuk membatasi jumlah pengunjung yang datang dalam satu hari.

Mungkin kalian akan sedikit kecewa dengan adanya peraturan ini. Tapi apa boleh buat, taati saja karena ini dilakukan demi kelestarian alam. Sebagai gantinya, cukup simpan keindahan alam Telaga Sumurup ini dalam hati saja ya…
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors