Bisnis Perhotelan Malaysia dan Thailand Ungguli Jepang
Hotel-hotel di Asia Pasifik mendapatkan hasil beragam berdasarkan tiga kunci kinerja yang dilaporkan dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS).
Demikian laporan STR Global berdasarkan data yang didapat per Agustus 2016.
Jika dibandingkan dengan periode sama pada 2015, hotel-hotel di kawasan Asia Pasifik mendapatkan peningkatan okupansi sebesar 1,2 persen menjadi 73,3 persen.
Sebaliknya, tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) merosot 2 persen menjadi 98,38 dollar AS dan pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR) juga ikut turun 0,8 persen menjadi 72,11 dollar AS.
Dalam laporan yang sama, STR juga menuliskan kinerja hotel-hotel di negara unggulan seperti Jepang, Malaysia, dan Thailand selama Agustus 2016 dibandingkan Agustus 2015.
Performa hotel di Jepang menunjukkan tren negatif di semua lini. Okupansi hotel di Jepang menurun 1,8 persen menjadi 85,5 persen dan segmen ADR pun bergerak moderat dengan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,1 persen menjadi 16,6 ribu Yen Jepang.
Sementara itu segmen RevPAR juga merosot 1,7 persen menjadi 14,2 ribu Yen Jepang. Hotel-hotel di Jepang selama tujuh bulan berturut-turut mengalami penurunan tahunan dalam hal okupansi.
Jika dilihat dari segmen individunya, hotel-hotel kelas mewah dan atas mengalami penurunan okupansi paling drastis masing-masing 4,9 persen untuk hotel kelas mewah dan 3,9 persen untuk hotel kelas atas.
Sedangkan hotel kelas menengah dan ekonomi hanya mengalami penurunan sebesar 1,1 persen.
Berlawanan dengan Jepang, hotel-hotel di Malaysia dan Thailand justru mencatat hasil positif dalam ketiga indikator pengukuran kinerja STR.
Okupansi hotel di Malaysia naik 1,1 persen menjadi 73,2 persen dengan diikuti peningkatan ADR sebesar 5,1 persen menjadi 384 ringgit Malaysia dan pertumbuhan RevPAR sebesar 6,3 persen menjadi 281 ringgit Malaysia
"Peningkatan segmen RevPAR ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2011. Peningkatan kedatangan wisatawan sebesar 3,7 persen selama semester I 2016 mendorong melesatnya peningkatan permintaan hotel Malaysia menjadi 8,2 persen," tulis STR Global.
STR mencatat okupansi hotel Negeri Gajah Putih ini melesat 4,9 persen menjadi 79,8 persen diikuti naiknya tarif rerata harian sebesar 2,1 persen menjadi 3,3 ribu Baht Thailand dengan RevPAR yang juga melonjak 7,1 persen menjadi 2,6 ribu Baht Thailand.
Para analis STR mencatat pemboman di Hua Hin secara temporer mengganggu kinerja hotel namun secara keseluruhan permintaannya justru meningkat 7,1 persen selama Agustus 2016.*kompas