partnership with agoda

Sunday, August 14, 2016

Begini Lho Breakfast di Hotel

Pernah ingat ada lagu hits, judulnya Breakfast in America dari kelompok Supertramp? Hm, bukan mainlah ya, urusan sarapan pun bisa jadi lagu.

Breakfast atau sarapan (tak pakai pagi karena sarapan sudah pasti pagi) memang hal penting saat kita traveling. Lebih-lebih bila membawa rombongan keluarga dan anak-anak. Pagi hari bodi dan mental mesti kuat karena banyak tempat (destinasi) yang harus ditempuh dan didatangi.

Breakfast atau sarapan kadang-kadang disingkat menjadi Bf. F nya kecil saja, kalau besar nanti jadi akronim Blue Film, beda lagi urusannya.

Pada masa lalu, umumnya hotel-hotel sudah memasukkan paket sarapan dalam harga kamar. Namun saat ini dengan semakin berkembangnya bisnis hotel yang reservasinya melalui online, banyak hotel tidak memasukkan sarapan ke dalam komponen harga kamar asalkan harga kamar jadi murah. Room only, ya hanya kamar. Hal ini sebagai konsekuensi dari kompetisi antar hotel untuk memberikan harga yang rendah kepada calon tamu. Agar biaya bisa ditekan, maka breakfast tak diadakan. Nah, Anda mau hati-hati jangan sampai hanya gara-gara melihat harga tiket murah di situs online untuk booking hotel ternyata tidak termasuk sarapan. Yang mestinya tadi berhemat, malah dua kali lipat untuk urusan sarapannya apalagi di luar negeri. Kecuali Anda memang niat cari harga kamar murah tanpa sarapan, sudah antisipasi dengan menyiapkan bekal dari rumah waktu check in, entah mi instan, lontong instan, rendang, sambal teri kacang tanah, abon, bumbu pecal, sosis, dan lain-lain.

Dari pengalaman menginap di berbagai hotel, soal breakfast ini rada unik. Mengapa dikata unik? Karena pada kenyataannya tidak ada keseragaman kebijakan hotel. Antara satu hotel dengan hotel lain meski sama berbintang dan harga kamar relatif sama tapi bisa kejadian yang satu memberikan servis makan pagi gratis tetapi yang satu lagi tidak.

Sementara itu, di tingkat penginapan hostel, motel, bed & breakfast yang sekelas losmen dan relatif harga kamarnya jauh lebih murah dari hotel berbintang, justru kadang-kadang berani memberikan breakfast gratis alias sudah include dengan harga kamar per malam. Memang menunya tidak sebanyak ala buffet seperti di hotel berbintang tapi cukup membantu tamu yang penghemat dalam urusan perut. Porsi sarapan pagi di kebanyakan hostel atau motel memang sangat terbatas. Umumnya untuk beverage ada dua pilihan, kopi dan teh panas. Kemudian roti tawar yang siap dibakar beserta kelengkapannya seperti margarine, ataupun keju dan lain-lain. Di tempat lain tambahannya kadang juice jeruk dan tentu saja air putih. Bahkan ada pilihan seperti martabak dan bubur ayam.

Bagaimana sarapan di hotel berbintang? Pada umumnya, untuk hotel hotel bintang 3 ke atas menunya sudah memadai. Selain kopi dan teh, juga ada pilihan juice - juice jeruk, juice nenas, juice apel, juice guava, yang umum ditambah susu encer juga krim. Untuk roti atau bread sangat banyak pilihan. Tamu tamu bule umumnya sarapan pagi dengan roti, sosis, daging asap, salad dan juice serta buah buahan. Sedangkan tamu tamu Asia tetap memilih makan "berat" walaupun di pagi hari seperti nasi goreng, mie goreng, nasi gurih, dengan aneka sambal dan lauk pauk.

Bagi Anda yang akan sarapan di hotel berbintang, dengan menu yang aneka ragam, saran saya setelah masuk ke restoran dan disambut begini: "Good morning, how many person?" lalu diikuti melaporkan nomor kamar ke petugas greeting, pilihlah terlebih dahulu tempat yang dirasa nyaman untuk sarapan. Tanya juga apa password wi-finya karena kadang password di kamar, di lobi dan di restoran berbeda-beda. Biasanya waktu breakfast antara pukul 7 sampai 10 pagi. Di beberapa hotel di luar negeri yang lebih cepat siang, sarapan kadang sudah bisa dimulai pada pukul 6 pagi. Di beberapa hotel transit bandara, bahkan jam 5 pagi kita sudah bisa pesan sarapan karena harus check out dini untuk penerbangan pertama.

Ada beberapa restoran hotel memiliki view atau pemandangan ke luar yang bagus seperti kolam renang atau sungai, gunung dan laut. Hotel hotel yang memiliki lantai tinggi kadang menempatkan restoran di tempat paling atas sehingga kita benar-benar dimanjakan, makan sambil melihat pemandangan dari ketinggian. Bila Anda tidak merokok, Anda tetap boleh berada di dalam, tapi jika Anda mau merokok harus pindah ke smoking area di luar dan biasanya outdoor.

Setelah menentukan tempat duduk, jangan buru-buru ambil sarapan, coba keliling dulu. Istilahnya ronda menu. Lihat dari ujung ke ujung apa saja yang disajikan pagi itu. Beberapa restoran hotel kadang mewah sekali sarapan paginya. Selain roti ada kue kue basah dan cake. Disamping nasi dan lauk pauk. Ada pula menu alternatif seperti martabak, lontong pecal, nasi soto, roti jala, dan lain-lain. Bila di negara non muslim, bagi Anda yang Muslim tapi ragu kehalalannya, Anda boleh pilih minta rebuskan telur ke pelayan. Buka saja Google translate kalau susah English. Biasanya tempat pemesanan telur terpisah karena hanya melayani omelet dan mata sapi. Jika tidak nampak ada telur rebus, minta saja rebuskan, tetap dilayani kog. Telur boleh dipesan berapa mau, bisa 5 butir jika perut Anda sanggup. Nanti ditanya seberapa lama masaknya, sesuaikan selera Anda, mau setengah masak, tigaperempat atau masak matang. Anda bisa kombinasikan dengan sedikit nasi putih, sepiring buah buahan segar, ditambah juice, kopi atau teh. Dijamin kenyang sampai siang.

Jika tak ingin sarapan tinggal sisa-sisa, saran saya datanglah lebih awal, antara pukul 8-9. Jika Anda sendirian, sebaiknya jangan duduk di meja yang kursinya banyak, kecuali Anda mau diajak bergabung oleh tamu lain yang kehabisan tempat. Ada meja hanya dengan dua kursi hadap-hadapan, sebaiknya duduklah disitu bila sendirian atau berdua.

Terakhir, sebelum sarapan jangan lupa berdoa dulu baru makanannya difoto, jangan di balik atau malah difoto terus diupload tapi lupa berdoa. Hehehe…
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors