Air Terjun Cuup Psuk: Legenda 'Orang Sakti' hingga Cerita Ular Naga
Bagi traveller yang gemar menyambangi obyek wisata, terkhusus air terjun. Di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, patut untuk disambangi.
Air terjun yang diberi nama Cuup Psuk itu, berada di Desa Penembang Kecamatan Merigi Kelindang. Jaraknya, dari Kota Bengkulu, sekira 34 kilometer (KM).
Untuk tiba dilokasi itu, pelancong bisa menempuh melalui jalur darat. Baik menggunakan kendaraan dua maupun roda empat, dengan memakan waktu perjalanan sekira 1,5 jam.
Selain menyimpan pesona alam yang bikin betah untuk berlama-lama serta konon memiliki legenda 'orang sakti'.
Obyek wisata di desa yang didiami 230 kepala keluarga (KK) ini, konon dijaga oleh ular besar. Oleh warga setempat, ular itu diberi nama 'Ke'ik' dalam bahasa daerah suku rejang atau ular naga.
Sekretaris Desa (Sekdes) Penembang Kecamatan Kecamatan Merigi Kelindang, Ari Hanggara mengatakan, dari kisah nenek moyang masyarakat setempat, air terjun 'Cuup Psuk', dijaga sosok ular naga.
Konon, hal tersebut adanya bekas lobang yang terdapat dibagian atas air terjun Cuup Psuk. Ukurannya, kata dia, cukup besar atau setara dengan ukuran pohon kelapa.
''Kalau legenda-nya, lobang dibagian atas itu merupakan dijaga ular besar,'' kata Ari.
Ditambahkan, tokoh masyarakat (tomas) Desa Penembang, Sukri mengingat, kala itu di sekitar air terjun masyarakat setempat melihat ular berukuran besar. Namun, terang Sukri, ular tersebut tidak bisa dilihat oleh sembarang orang.
''Waktu itu, ada masyarakat yang sempat melihat ular sebesar pohon kelapa. Konon cerita ular itu berada di lobang diatas air terjun,'' ingat Sukri.
Dilanjutkan, mantan Kades Penembang, Arpan. Ia mengatakan, menurut cerita orangtua terdahulu, di air terjun tersebut terdapat ular jadi-jadian. Ular itu, terang Arpan, diketahui bisa berubah-ubah?.
Arpan menceritakan, kala itu ada seseorang yang sedang bersantai dibawah air terjun, dengan menduduki pohon mati di air terjun tersebut. Beberapa saat kemudian, terang dia, pohon mati itu berubah menjadi ular berukuran cukup besar.
''Kalau cerita terdahulu, ular itu bisa berubah wujud. Ini hanya sebatas cerita atau legenda masyarakat desa,'' tutup Arpan.