Puasa, Jumlah Kunjungan Wisatawan Turun 50%
Selama bulan puasa, jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara mengalami penurunan hingga 50 persen.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bulan puasa merupakan bulan untuk ibadah, dan jarang sekali digunakan untuk berlibur.
Pada bulan normal, jumlah kunjungan wisatawan domestik mencapai 20 juta dalam sebulan dan ketika puasa jumlahnya mengalami penurunan 50 persen menjadi 10 juta kunjungan.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 500.000 dalam sebulan dan ketika puasa jumlahnya mengalami penurunan 50 persen menjadi sekitar 250.000 kunjungan.
"Industri otomotif maupun makanan diuntungkan ketika puasa tetapi industri pariwisata tidak diuntungkan," ujar dia ketika ditemui dalam acara " Buka Buasa Persama Menteri Pariwisata," di Jakarta, belum lama ini.
Ia mengatakan jumlah kunjungan wisatawan domestik berpotensi naik ketika lebaran karena ada arus mudik, potensi kenaikannya mencapai 20 persen.
Pada tahun ini, Kemenpar mempunyai tiga program prioritas yaitu digital tourism, homestay desa wisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisman dari 15 juta menjadi 20 juta pada 2019.
Konsep digital tourism adalah para wisatawan bisa memesan tiket maupun hotel melalui handphone maupun internet.
Sementara untul program homestay desa wisata akan dibangun 10.000 homestay pada 2019.
Sedangkan untuk mencapai target 20 juta wisman pada 2019 akan diciptakan 10 Bali baru yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobodur, Bromo, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.
Sementara untuk tahun 2017 akan dibangun 20.000 homestay desa wisata.
Arif juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan liburan hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah dengan mengajak keluarga mencari sensasi wisata.
Kemenpar juga mendorong daerah untuk aktif mempromosikan daerah wisata alam dan kulinernya.
"Saya ajak pemda agar mengadakan event spesial selama liburan lebaran ini," ujar dia.sumber:beritasatu