Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Jogja Travel Mart Kembali Digelar
Yogyakarta saat ini adalah salah satu kota tujuan wisata unggulan di Indonesia. Guna menjaring turis mancanegara maupun lokal, pesona alam yang indah serta aneka pagelaran seni budaya terus digalakkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar Yogyakarta semakin dikenal di mata dunia.
Guna meningkatkan kunjungan turis asing dan domestik ke Yogyakarta, Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta bekerja sama dengan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Asita) DIY dan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY kembali menyelenggarakan Jogja Travel Mart (JTM). JTM yang berlangsung pada 15-18 Mei ini mengusung tema "Jogja the Unforgetable Journey."
Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Aris Riyanta menjelaskan, melalui tema yang diangkat kali ini, para buyer yang datang tidak hanya akan mendapatkan informasi wisata baru, tetapi juga dapat memberikan pemahaman yaitu Jogja memiliki banyak destinasi yang tidak terlupakan.
"Acara ini dihadiri buyer tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara. Acara yang telah memasuki tahun kedelapan ini menjadi ruang saling bertemunya seller dan buyer untuk dapat memberikan peluang bisnis,” kata Aris (16/5).
Menurut Aris, kegiatan JTM kali ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya karena, peserta JTM kali ini banyak buyer baru yang didatangkan. "Kami juga lebih selektif dalam mengundang buyer yang datang dalam event ini, yakni perusahaan yang dalam rencana prospektifnya memasukkan Yogja sebagai portofolio promosi wisata mereka," jelas Aris.
Jogja Travel Mart tak hanya memberikan informasi tentang destinasi wisata Jogja yang sudah dikenal. Untuk menambah variasi produk wisata yang dapat dipromosikan, JTM akan menawarkan destinasi penyangga selain Candi Borobudur, Malioboro dan Kraton Jogja.
“Salah satunya adalah Gunungkidul. Destinasi wisata ini memang memiliki tempat yang cukup jauh, maka dari itu, harus diperkenalkan. Jarak tempuhnya yang jauh, berpotensi memberikan dampak pada peningkatan length of stay. Apalagi destinasi ini merupakan geopark yang bernilai sejarah juga,” kata Aris.
Dia juga mengungkapkan, lama tinggal atau length of stay tamu di hotel-hotel yang ada di Yogja masih sangat rendah. "Diharapkan melalui Jogja Travel Mart ini, ada peningkatan tamu yang menginap. Tidak hanya lama tinggal, tetapi juga menambah okupansi hotel, sehingga memberikan keuntungan terhadap pariwsiata di DIY,"tuturnya.
Aris juga berharap, melalui JTM ini para buyer dapat mempromosikan Yogja lebih intens lagi, dengan menawarkan pilihan-pilihan wisata baru, sehingga dapat menambah okupansi serta lama tinggal di hotel berbintang maupun non bintang.beritasatu