Kemhub Permudah Izin Maskapai Asing ke Destinasi Wisata
Kementerian Perhubungan (Kemhub) turut mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air. Hal yang dilakukan Kemhub adalah membangun akses transportasi dari dan ke daerah tujuan wisata.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menerbitkan kebijakan khusus mempermudah maskapai penerbangan asing untuk menerbangi rute ke 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Kemhub juga memberi kesempatan maskapai asing untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dari negara-negara sumber utama wisman.
Menanggapi prakarsa Kemhub tersebut, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberi apresiasi dan menyampaikan terima kasih. “Kemhub sangat mendukung kepentingan pariwisata, dengan cara membangun akses baik udara maupun laut. Ini prakarsa yang luar biasa,” ujar Arief, belum lama ini.
Menyusul digelarnya Rakornas Kementerian Pariwisata I, akhir Maret lalu, Menpar Arief Yahya getol berupaya memenuhi seats capacity dari maskapai-maskapai penerbangan, dan slot penerbangan di bandara. Sejauh ini sudah mendapatkan tambahan hampir 2 juta setahun, tetapi masih kurang sekitar 2 juta lagi. “Karena itu kami masih road show untuk mendapatkan tambahan dari semua lini,” ujar mantan dirut PT Telkom itu.
Terkait hal tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Kemhub Agus Santoso mengungkapkan, ada kebijakan khusus guna meningkatkan wisman ke Indonesia. Kebijakan dimaksud antara lain memberi kesempatan maskapai penerbangan asing untuk meningkatkan frekuensi penerbangan dari negara-negara sumber wisman, seperti Jepang, Australia, Taiwan, Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Belanda, Inggris, Malaysia, Korea Selatan, dan negara-negara Timur Tengah.
Untuk itu, Kemhub memberi kemudahan akses bagi maskapai asing untuk masuk ke daerah tujuan wisata di Indonesia, khususnya ke 10 destinasi pariwisata prioritas. Selain itu, kata Agus, Kemhub juga mempermudah pemberian flight approval untuk penerbangan tambahan maskapai nasional dan asing pada saat peak seasons.
Tak hanya itu, Kemhub bahkan menjanjikan insentif untuk mendongkrak frekuensi penerbangan. “Mengusahakan dukungan diskon pada bandara dengan demand rendah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, Kemhub juga mengembangkan bandara-bandara yang lokasinya dekat dengan 10 daerah tujuan wisata unggulan. “Bandara-bandara yang terdekat dengan destinasi wisata dikembangkan agar lebih memenuhi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk menyambut penerbangan wisatawan,” ujar Agus.
Untuk itu, Kemhub fokus membangun sarana dan prasarana transportasi yang terintegrasi untuk pariwisata. Langkah yang dilakukan dengan mengedepankan program-program pembangunan infrastruktur, khususnya aksesibilitas yang mendukung sektor pariwisata.
Secara umum, ada empat kebijakan Kemhub dalam mendukung pengembangan pariwisata. Pertama, mempercepat realisasi peningkatan infrastruktur pelabuhan dan bandar udara di daerah tujuan wisata, termasuk menyederhanakan perizinan kunjungan kapal pesiar atau cruise, dan perahu pesiar atau yacht.
Kedua, mendorong perusahaan pelayaran dan penerbangan nasional menyediakan pelayanan dari dan ke destinasi pariwisata. Ketiga, meningkatkan kerja sama penerbangan secara bilateral dengan negara sumber pasar wisatawan melalui bandara yang telah dibuka untuk ASEAN Open Sky.
Keempat, meningkatkan peran swasta dalam penyediaan angkutan wisata yang memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. “Kenyamanan dan keamanan transportasi mempunyai indikator berupa tingkat kepuasan konsumen dan keselamatan perjalanan pengguna jasa transportasi,” sebutnya.beritasatu