Menengok Masjid-Masjid Cantik di Eropa
Sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, kita sebagai warga Indonesia tentunya sudah sering ya melihat masjid. Bahkan, terkadang, di satu wilayah, kita bisa melihat 2 atau 3 masjid yang berdiri dengan jarak berdekatan.
Tapi, jika kita bepergian ke ranah Eropa, dimana agama Islam termasuk minoritas, pemandangan masjid bisa dibilang langka. Meski begitu, bukan berarti negara-negara di Eropa melupakan warganya yang beragama Islam. Bahkan, di beberapa negara, kamu bisa menemukan bangunan masjid yang begitu cantik dan megah.
Penasaran masjid-masjid apa saja yang wajib dikunjungi saat ke Eropa?
Masjid Malmo (Malmö Moské), Swedia
Terletak di kawasan pinggiran Malmo, Swedia Selatan, masjid ini merupakan salah satu masjid utama di Swedia. Bahkan, ketika berdiri pada 1984 lalu, Masjid Malmo dinobatkan sebagai masjid pertama di Skandinavia. Masjid Malmo juga memiliki Islamic Center yang terdiri dari sekolah serta perpustakaan untuk mendalami ilmu agama. Setidaknya, 75 ribu umat muslim beribadah di masjid ini.
Sayangnya, masjid ini sempat mengalami tiga penyerangan menggunakan api. Pada penyerangan 28 April 2003, masjid ini mengalami kerusakan cukup parah akibat api yang merambat. Bahkan beberapa bangunan di Islamic Center benar-benar hancur. Untungnya, pada penyerangan tahun 2005 (September & Oktober), para petugas bisa memadamkan api dengan cepat.
Masjid Roma (Moschea di Roma), Italia
Berdiri di area seluas 30.000 m2 dan memiliki kapasitas hingga 12 ribu jamaah, Masjid Roma adalah masjid terbesar di Italia. Masjid ini terletak di area Acqua Acetosa, tepatnya di bagian utara kota Roma.
Seperti halnya Masjid Malmo, Masjid Roma juga berintegrasi dengan bangunan Islamic Center. Sebagai masjid satu-satunya di Roma, kompleks masjid ini merupakan salah satu landmark ternama kota ini selama beberapa dekade terakhir. Karena popularitasnya yang semakin menanjak, masjid ini juga dikenal di kota-kota lain, bahkan di luar Italia.
Oya, kompleks masjid ini juga menyediakan dua apartemen residensial lho. Satu bangunan untuk tempat tinggal imam masjid, sedangkan bangunan lainnya untuk pengunjung.
Masjid Agung Madrid atau Masjid Abu-Bakr, Spanyol
Masjid Agung Madrid terletak di kawasan Cuatro Caminos, distrik Tetuan, dan berdiri pertama kali pada tahun 1988. Masjid ini didirikan di atas tanah waqaf oleh Persatuan Komunitas Islam Spanyol dan Komunitas Islam Madrid. Didesain oleh arsitek Juan Mora, kompleks Masjid Abu-Bakr juga memiliki sekolah, klinik, toko dan perpustakaan.
Bangunan masjid ini sendiri memiliki empat lantai dan, selain untuk beribadah, juga kerap digunakan untuk acara pendidikan, amal maupun sosial. Selain itu, masjid ini juga bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar terkait pelatihan imam mereka.
Grande Mosquee de Paris, Prancis
Paris termasuk kota metropolitan yang dihuni penduduk dari berbagai negara, termasuk Aljazair yang notabene mayoritas beragama Islam. Memang, Grande Mosquee de Paris ini awalnya didirikan atas desakan umat muslim Paris pada 1926 untuk menghormati para pejuang muslim Prancis yang ikut bertempur pada Perang Dunia I.
Terletak di 5th arrondissement, masjid ini merupakan salah satu masjid terbesar di Prancis. Memasuki kompleks masjid ini, kamu akan merasa berada di kawasan tropis karena di sini kamu bisa mendapati taman, kolam, air mancur serta kebun bunga yang cantik. Bukan hanya itu, masjid ini juga memiliki restoran dan salon agar wisatawan yang bukan beragama Islam lebih betah di sana.
Bukan hanya elok dipandang mata, Grande Mosquee de Paris juga merupakan simbol toleransi umat beragama di Prancis. Pasalnya, pada masa Perang Dunia II, masjid ini dijadikan tempat persembunyian umat Yahudi yang diburu tentara Nazi di Prancis.
Masjid Mukhtarov, Rusia
Meskipun Blue Mosque atau Masjid St. Petersburg lebih dikenal di Rusia, tapi Masjid Mukhtarov ini juga termasuk wajib dikunjungi lho! Bagaimana tidak, sekilas melihat bangunannya, kamu akan menyangka masjid ini adalah istana klasik Rusia. Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Sunni ini terletak di Vladikavkaz, tepatnya di tepi Sungai Terek.
Didirikan pada 1905 hingga 1908, Masjid Mukhtarov mendapat sokongan dana dari taipan minyak Murtaza Agha Mukhtarov. Arsitektur masjid ini dibentuk menyerupai bangunan Universitas Al-Azhar. Sempat ingin dimusnahkan oleh pemerintahan Soviet, berkat perjuangan pasukan Tatar, Masjid Mukhtarov akhirnya dijadikan salah satu bangunan paling dilindungi di Rusia pada 1934.