partnership with agoda

Tuesday, January 17, 2017

Palembang Bukan Sekedar Kota Pempek

Jika mendengar tentang Palembang, pikiran kamu tentu langsung melayang kepada kelezatan kuliner khasnya, yaitu pempek yang dimakan dengan cuko yang bercita rasa pedas, manis, gurih dan sedikit asam. Tapi tunggu dulu, daya tarik Palembang bukan hanya sekedar kelezatan pempeknya lho. Ada banyak destinasi wisata menarik yang harus kamu datangi ketika berlibur ke Kota Palembang.

Pulau Kemaro
Pulau Kemaro atau Kemarau berada di delta Sungai Musi. Saking lebarnya sungai Musi, sampai-sampai ada pulau di tengahnya. Nama Pulau Kemaro ini diberikan penduduk setempat karena delta ini selalu kering dan tidak pernah berair, bahkan ketika air pasang, seolah-olah seperti sebuah pulau terapung yang selalu kemarau. Di sini kamu bisa berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan yang indah.

Pulau ini adalah tempat yang sangat spesial bagi etnis Cina lokal. Di pulau ini, kamu bisa melihat pagoda dan kuil-kuil indah yang membuatmu merasa seperti sedang berada di daratan Cina. Keberadaan pulau ini sendiri berkaitan erat dengan sebuah legenda setempat yang mengatakan bahwa delta muncul sebagai bukti cinta putri Raja Sriwijaya, Putri Siti Fatimah, kepada kekasihnya. Kisah cintanya mirip dengan Romeo dan Juliet, atau Sampek dan Eng Tay, yang berakhir sedih.

Alkisah, Pangeran dari Cina yang sedang belajar di Palembang, bernama Tan Bu An, jatuh cinta kepada Putri Siti Fatimah. Namun untuk menikahinya, ia harus memberikan hadiah-hadiah. Ia pun mengirim utusan ke negeri Cina untuk membawakan hadiah namun ternyata hadiah yang dibawakan hanya berupa sayuran dan buah, bukan sutera dan emas. Dia melemparkan muatan kapal tersebut ke Sungai Musi, dia tidak tahu bahwa sebenarnya ayahnya menaruh emas di dalam sayuran dan buah-buahan tersebut.

Karena dia malu setelah mengetahui tentang kesalahannya, dia mengumpulkan emas yang telah dibuangnya ke sungai. Sayangnya, Tan Bu An tenggelam di sungai Musi. Ketika Siti Fatimah mendengar tragedi itu, dia berlari ke sungai dan menenggelamkan diri untuk mengikuti kekasihnya. Sebelum itu, dia meninggalkan pesan: “Jika Anda melihat sebuah pohon tumbuh di sebidang tanah di mana aku tenggelam, ini akan menjadi pohon cinta kita”.

Masjid Cheng Ho
Tempat menarik lainnya yang bisa kamu kunjungi di Palembang ialah Masjid Cheng Ho atau Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo. Masjid ini memiliki arsitektur bergaya oriental dengan ornamen khas Tionghoa, dan sekilas mirip dengan kelenteng. Masjid yang berada di kawasan Jakabaring ini merupakan tempat beribadah. Untuk mengunjunginya, kamu tidak harus membayar biaya apapun, namun harus tetap menjaga ketenangan umat Islam yang beribadah.

Dahulu, masjid ini dibangun dengan perpaduan unsur budaya China, budaya Islam dan budaya Jawa sebagai bentuk penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho asal China yang beragama Islam ketika berdagang, menjalin persahabatan dan berdakwah agama Islam di tanah Jawa.

Taman Bukit Siguntang
Di kawasan yang asri ini kamu bisa menikmati suasana alam sekaligus menjajaki kenangan akan Kerajaan Sriwijaya. Di kaki Bukit Siguntang, kamu bisa menikmati keindahan alam di bawah rindangnya pepohonan, seperti bunga asoka, pinus, jarak, kayuagung, cempedak, rukam, kenanga, dan kayumanis. Ketika sore menghampiri, cahaya matahari lembut menembus sela-sela pepohonan, menyajikan pemandangan indah yang syahdu. Di waktu ini sangat tepat untukmu menikmati keindahan kota Palembang dalam suasana matahari terbenam.

Selain itu, Taman Bukit Siguntang juga menyimpan banyak kenangan mengenai Kerajaan Sriwijaya yang perkasa di masa lalu. Beberapa situs bersejarah dapat kamu telusuri disini antara lain adalah makam Raja Sigentar Alam, makam Puteri Kembang Dadar, makam Panglima Bagus Kuning, makam Panglima Bagus Sekakang, makam Puteri Rambut Selako, makam Panglima Raja Batu Api, dan makam Panglima Tuan Junjungan. Walaupun penuh makam, tempat ini tidak bernuansa angker lho.

Selain makam, ada juga sejumlah peninggalan bersejarah dapat kamu lihat di sini, seperti kemudi kapal Sriwijaya yang ditemukan di kaki bukit, arca Buhda Amarawati, dan prasasti Kedukan Bukit yang menjadi bukti penting keberadaan Kerajaan Sriwijaya.

Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak adalah sebuah benteng peninggalan zaman penjajahan Belanda yang masih berdiri dengan megahnya di Kota Palembang. Tapi jangan salah, benteng ini bukan dibangun oleh pemerintah Belanda lho, melainkan oleh Kesultanan Palembang Darussalam yang memerintah pada 1550-1823. Benteng ini dibangun sebagai pertahanan menangkal serangan Belanda dan sekaligus rumah tempat tinggal keluarga Kerajaan Palembang Darussalam.

Selain gedung tua yang masih terihat bersih dan terawat, kamu pasti bisa menyaksikan indahnya Sungai Musi, karena Benteng Kuto Besak berada di tepiannya. Menjelang sore, pemandangan makin indah. Matahari terbenam nampak berkilauan di permukaan sungai. Pemandangan ini terlihat makin sempurna dengan Jembatan Ampera yang berdiri kokoh di dekatnya.

Taman Wisata Kambang Iwak
Selain Benteng Kuto Besak, peninggalan masa kolonial Belanda di Kota Palembang adalah Taman Wisata Kambang Iwak. Destinasi ini merupakan kawasan yang asri dengan banyak pepohonan rimbun, jembatan, air mancur, serta kolam besar. Warga Palembang sering memanfaatkannya sebagai tempat jogging dan bersantai.

Pada sore hari di akhir minggu, para muda-mudi menyambangi taman ini karena lokasinya yang strategis dan asri. Kamu bisa menemukan banyak café dan restoran yang menjadi tempat makan dan nongkrong.

Wisata Kuliner
Berjalan-jalan di Palembang tanpa mencicipi sajian kulinernya adalah hal yang nyaris mustahil. Pasalnya, kamu pasti akan tergoda mencicipi pempek, tekwan, dan kerupuk kemplangnya yang memang terkenal lezat itu. Pempek Palembang paling terkenal di kota ini ada di restoran Pempek Dempo, Pempek Noni, Pempek Candy dan Pempek Pak Raden.
Selain pempek, kamu juga harus mencicipi Martabak Har. Kuliner bercitarasa khas melayu ini terbuat dari telur, terigu, dicampur beberapa bumbu;sangat lezat dan patut dicoba. Martabak ini disajikan dengan saus atau kuah gurih yang terbuat dari kentang, air dan bumbu-bumbu rempah. menikmati Martabak Har salah satunya ada di Martabak Haji Abdul Rosak.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors