partnership with agoda

Sunday, December 11, 2016

Rahasia Ken Dedes, Leluhur Raja-raja Jawa

Mendengar nama Ken Dedes tentunya kita akan teringat dengan Ken Arok pendiri Kerajaan Singosari. Kisah mengenai Ken Arok pun sudah banyak diceritakan dalam berbagai versi.  

Berdasarkan Kitab Pararaton, Ken Dedes adalah putri dari Mpu Purwa, seorang pendeta Buddha aliran Mahayana dari Desa Panawijen. 

Ken Dedes dianggap sebagai leluhur raja-raja yang berkuasa di Jawa, nenek moyang wangsa Rajasa, trah yang berkuasa di Singosari, Majapahit hingga Mataram.

Kisah Ken Dedes dimulai saat Tunggul Ametung Akuwu Tumapel jatuh hati padanya dan segera ingin mempersunting gadis itu. Lalu Tunggul Ametung mendatangi kediaman Ken Dedes.

Karena saat itu ayahnya sedang berada di hutan, Ken Dedes meminta Tunggul Ametung supaya sabar menunggu. 

Namun Tunggul Ametung tidak kuasa menahan diri. Ken Dedes pun dibawanya pulang dengan paksa ke Tumapel untuk dinikahi.

Ketika Mpu Purwa pulang ke rumah, dia marah mendapati putrinya telah diculik. Dia pun mengutuk, "Hai orang yang melarikan anak ku, semoga tidak mengenyam kenikmatan, matilah dia dibunuh dengan keris. Demikian juga orang-orang Panawijen, keringlah sumurnya, semoga tidak keluar air dari kolamnya,".

Menurut Pararaton, Ken Dedes disebut sebagai wanita Nareswari. Nareswari berarti wanita utama. 

Kitab Pararaton menyebutkan “kengkis wetisira, kengkab tekeng rahasyanica, nener katon murub denira Ken Arok,” yang berarti “tersingkap betisnya, yang terbuka sampai terbuka rahasianya, lalu terlihat oleh Ken Arok”.

Suntingan Pararaton tersebut menunjukkan bahwa ada bagian tubuh istimewa dari Ken Dedes yang memancarkan cahaya saat terlihat oleh Ken Arok sewaktu masih menjadi abdi dalem Tunggul Ametung Akuwu Tumapel. 

Kemudian Ken Arok menceritakan apa yang dilihatnya kepada gurunya Pendeta Lohgawe. Lalu Lohgawe menjelaskan kepada Ken Arok kalau wanita yang memancarkan cahaya seperti itu adalah Nareswari. 

Dia adalah seorang wanita utama. Jika seorang laki-laki memperistri wanita seperti itu, maka dia akan menjadi maharaja.

Mendengar penjelasan itu Ken Arok termenung. Berbagai hal berkecamuk dalam batinnya. Lalu Ken Arok berusaha mendapatkan Ken Dedes. 

Dia memesan keris Mpu Gandring, untuk membunuh Tunggul Ametung. Dengan kelihaiannya, Ken Arok dapat memperoleh tahta Tunggul Ametung, sekaligus memperistri Ken Dedes sehingga dia menjadi raja pertama Singosari.

Kutukan Mpu Purwa pun terbukti dengan tewasnya Tunggul Ametung ditangan Ken Arok dengan keris Mpu Gandring.

Sementara itu ada juga versi yang menyatakan Ken Dedes memiliki wahyu keprabon. Selain itu Ken Dedes adalah penganut Buddha yang telah menguasai ilmu Karma Amamadang. Pemilik Ilmu Karma Amamadang ini bertingkah laku sempurna, tanpa cela dan salah langkah.

Dalam sejarah dicatat keturunan Ken Dedes dari benih Tunggul Ametung jauh sampai ke cucu-cicitnya mulai Anusapati, Ranggawuni, dan Kertanegara menjadi raja maupun pembesar di Singosari.

Juga dari benih Ken Arok, Ken Dedes memberikan keturunan hingga cicitnya menjadi orang-orang besar di Kerajaan Singosari maupun Majapahit hingga Raden Wijaya. 

Sampai digaris keturunan ke empat, terjadi penyatuan antara keturunan Ken Dedes dari darah Ken Arok yaitu Raden Wijaya dengan keturunan Ken Dedes dari darah Tunggul Ametung. 

Peristiwa ini diketahui dari pernikahan Raden Wijaya dengan dua putri Kertanegara, Tribhuana Prameswari dan Gayatri Rajapatni yang tercatat sebagai manusia-manusia tangguh dan besar yang di Kerajaan Singosari dan Majapahit.  

Selain itu dipercaya jika Sultan Trenggana raja Kesultanan Demak adalah juga keturunan Ken Dedes. Sementara Raden Patah juga merupakan adalah putra Prabu Brawijaya, dan tentunya masih dalam garis keturunan Raden Wijaya. 

Demikian pula ketika Demak digantikan Pajang yang diperintah Sultan Hadiwijaya di mana Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir adalah anak Ki Ageng Pengging yang juga keturunan Raden Patah. 

Hal ini terus berlanjut ketika tanah Jawa dipegang oleh Kerajaan Mataram di mana Ki Ageng Sela, kakek buyut dari Sutawijaya (raja pertama Mataram) adalah keturunan Bondan Kejawan putra dari Prabu Brawijaya juga. 

Keturunan Ken Dedes juga diyakini tetap memerintah di tanah Jawa karena hingga kini, Kasunanan Surakarta maupun Kesultanan Yogyakarta merupakan keturunan Sutawijaya.

Tidak ada keterangan yang pasti kapan istri Tunggul Ametung dan Ken Arok ini menutup ajal. 

Dari rahim Ken Dedes inilah telah menurunkan raja-raja besar Singosari dan Majapahit, dinasti Rajasa, diantaranya adalah Kertanegara dan Hayam Wuruk.*sindo
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors