partnership with agoda

Thursday, July 28, 2016

Era Pesawat Ikonik Boeing 747 Dekati Akhir

Produsen pesawat terbang Amerika Serikat, Boeing Co (BA.N), kemungkinan akan mengakhiri produksi pesawat ikonik B-747, karena menurunnya angka pemesanan dan tekanan soal harga.

Menurut laporan keterbukaan perusahaan yang diirlis Rabu (27/7) waktu setempat, Boeing juga membatalkan rencana untuk meningkatkan produksi B-747 menjadi satu pesawat per bulan, dan kembali ke rencana awal dengan tingkat produksi hanya setengahnya mulai September 2016.

Tngkat produksi B-747 tercatat 1,5 unit per bulan pada Juni 2015, dan kemudian turun menjadi 1 unit per bulan pada Juli 2016, sebagai indikasi suramnya masa depan pesawat tipe ini.

Boeing, produsen pesawat terbesar, melaporkan kerugian yang lebih kecil dari estimasi kuartal kedua, karena meningkatnya kinerja bisnis jet dan pertahanan.

Pekan lalu, Boeing menungkap rencana akan mengambil dana biaya sebelum pajak sebesar US$ 3 miliar terkait program pesawat B-787, B-747 dan pesawat tanker KC-46.

Pesawat berbadan lebar B-747 dijuluki 'Jumbo Jet' dan 'Queen of the Skies,' dan disukai oleh para kepala negara, termasuk pesawat untuk Presiden Amerika Serikat, Air Force One, yang memakai salah satu varian B-747.

Versi terbaru B-747, yang mampu menempuh jarak tiga lapangan sepakbola dalam waktu 1 detik, saat ini dipakai sejumlah maskapai misalnya Cathay Pacific, Lufthansa dan Air China.*beritasatu
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Find Us on Facebook

Blog Archives

Visitors